Saturday, April 18, 2009

Dhani Dewa Minta Maaf Kepada Umat Muslim


Dhani Dewa Minta Maaf Kepada Umat Muslim


Kelompok musik Dewa menyatakan, mereka sama sekali tidak bermaksud melakukan
penghinaan kepada
umat Muslim, menyusul penampilan di acara ekslusif Trans TV berjudul DEWA Live
On Air pada 10
April yang memicu kontraversial.

"Saya tidak menginjak-injak tempat itu," kata dedengkot Dewa, Dhani Ahmad,
dalam jumpa pers di
Jakarta, Jumat.

Pernyataan Dhani tersebut terkait dengan tuduhan di sebuah suratkabar Ibukota
bahwa Dewa dalam
penampilan itu beraksi di atas karpet dengan gambar kaligrafi Allah.


Menurut Dhani, kaligrafi itu adalah logo yang digunakannya untuk sampul depan
album "Laskar
Cinta", dan mengakui dirinya terinspirasi tulisan tersebut yang pernah
dilihatnya dalam satu
kesempatan.

"Logo itu saya yang buat. Personel Dewa yang lain tidak tahu dan menerima saja,
bahkan mereka
semua tidak mengerti kalau itu kaligrafi Allah," ujarnya.

Penampilan kontroversial Dewa dalam acara Trans TV itu sendiri mendapat protes
langsung ketika
pada lagu ke-4 ada telepon dari Ustad Wahfiudin yang meminta pihak stasiun
televisi
menghentikannya.

Setelah manajemen Trans TV dan manajemen Dewa berembug, akhirnya karpet
pengalas panggung pun
ditutup dengan karpet warna hitam. Itu dilakukan selain untuk menutup
kesalahan, juga antisipasi
terhadap peringatan Ustad Wahfiudin tentang adanya ancaman penyerbuan dari
kelompok Front Pembela
Islam (FPI).

Selanjutnya, pada malam itu juga diadakan pertemuan antara manajemen Dewa
dengan Ustadz Wahfiudin,
di mana pihak Dewa dan tim kreatif Trans TV meminta maaf karena ketidakpahaman
mereka tentang logo
Bintang Bersudut Delapan yang mengandung unsur kaligrafi Allah.

Namun demikian, pada keesokan harinya (11/4), beredar luas surat elektronik
(e-mail) pada
sejumlah mailing list berjudul DANI DEWA ANTEK ISRAEL MENGINJAK-INJAK ALLAH".
Surat elektronik itu
diduga berasal dari sang ustadz.

Pada tanggal 12 April tulisan itu dimuat di halaman depan Harian Republika,
dilanjutkan dalam
segmen Horison koran tersebut edisi 17 April dengan tulisan berjudul "Laskar
Cinta Sensasi
Kebablasan Dewa".

Manajemen Dewa pun menggunakan hak jawab dengan mengirim tulisan "Oase Bersama
Laskar Cinta",
dimuat dalam edisi 20 April.

Sesalkan Habib Riziq.

Dalam jumpa pers, Dhani juga menyesalkan sikap Habib Riziq yang melalui
tayangan infotainment
Kasak Kusuk edisi 20 April, mengeluarkan pernyataan akan melakukan somasi bila
Dewa tidak minta
maaf dan mencabut sampul depan album "Laskar Cinta" yang dianggap tidak pantas
digunakan oleh
sebuah grup band yang bernama Dewa, karena tidak Islami dan selalu ditampilkan
dengan cara
berjingkrak-jingkrak.

Dhani juga mengungkapkan, selain somasi dari FPI yang diterima Dewa pada 21
April, pihaknya juga
menerima SMS gelap sebanyak tiga kali yang bernada ancaman, antara lain dengan
mengatasnamakan
umat Muslim yang murka dan merencanakan mengirim Laskar Jihad.

Berangkat dari surat somasi dari FPI dan SMS gelap tersebut, Dhani mengatakan
pihaknya merasa
disudutkan dan menuntut Habib Rizieq untuk segera meminta maaf melalui media
massa, dan akan
melakukan somasi balik kepada sang Habib.

"Seharusnya sebagai Muslim yang baik, Habib Rizieq berupaya mengingatkan dan
mendamaikan, bukan
justru mengadu domba," kata Dhani, yang juga mengaku sudah menghubungi banyak
kyai untuk
berkonsultasi.

"Penggunaan kaligrafi Allah sampai saat ini masih diperdebatkan. Bahkan Din
Syamsudin mengatakan
bagus," katanya.

Acara jumpa pers ditutup dengan pernyataan Dewa yang sekali lagi meminta maaf
dan menyesal atas
terjadinya kasus tersebut.

"Saya, Dhani Ahmad, Once, Andra, Yuke, Tio, atas nama Dewa meminta maaaf atas
kecerobohan yang
tidak kami sengaja, yang mungkin menyakitkan sebagian umat Muslim," kata Dhani.

Related Posts :